Mencicipi suhu 6 derajat Celcius di Seoul, South Korea

Pada ulang tahun saya di tahun 2019 ini, suami memberi hadiah jalan-jalan ke Seoul, Korea Selatan.
Kebetulan ada jadwal baru dari Kuala Lumpur ke Seoul Incheon dengan harga promo oleh AirAsia, pulang pergi seharga Tiga juta rupiah per orang (start KL ya...ongkos Palembang-KL nya lain lagi).

Penerbangan dilalui dengan nyaman selama 6 jam. Susunan kursi 3-3-3 membuat kabin terasa lega. Kami dapat kursi di 20A dan B. Makanan sudah dipesan sebelumnya jadi dapat harga 270 ribu rupiah untuk 2 hot meal saat berangkat dan 2 hot meal saat pulang nanti. Menunya, saya pilih Nasi Lemak Pak. Nasser dan Uncle Chin Chicken Rice.

Saat hendak mendarat, pilot mengumumkan bahwa suhu saat itu adalah 6 derajat Celcius. Brrr... sudah kebayang dinginnya. 

Bandara Seoul Incheon ternyata luas sekali. Jadi kami turun di Terminal 1 bagian concourse. Untuk mencapai bagian imigrasi, kami harus naik kereta ke Terminal 1. Alhamdulillah antrian tidak panjang. Petugasnya juga tidak tanya apa-apa. Kerennya, mesin di depan petugas itu menyampaikan perintah dengan bahasa Melayu, lho! Sepertinya ini efek banyak turis dari Malaysia dan Indonesia ya hehehe. Oya, ada arrival card yang harus diisi saat di pesawat untuk masing-masing penunpang dan ada 1 surat permyataan declare barang bawaan (cukup 1 untuk 1 keluarga). Arrival card isinya standar ya: nama, jenis kelamin, nomor paspor, tanggal lahir, pekerjaan, tujuan ke korea mau ngapain dan menginap di mana. Kalau surat pernyataan declare barang bawaan isinya menyatakan tidak bawa daging-dagingan, uang lebih dari sekian US dollar, bla bla bla.

Buat yang bawa bagasi, kopernya diendus-endus oleh anjing polisi ya. Berhubung saya muslim, saya concern dengan ini karena kemungkinan air liurnya anjing nempel di koper, bisa nempel di pakaian dan bisa mengganggu kesucian saat sholat. 

Kami lalu beli sim card dulu, cukup beli 1 buat berdua seharga 27.500 won untuk 5 hari. Beli yang merek LGU. Kenapa beli yang ini? Karena dapat gratis 1 kartu T money yang bisa dipakai untuk naik subway. Kalau beli sendiri, harganya 4.000 won, lumayan kan. Untuk sim card-nya, semua saya tanya tidak bisa dipakai nelpon, hanya paket data saja. Ada option dari petugas LGU itu, kalau mau nelpon saya sewa wifi router dan akan dapat gratis sewaan satu buah hape lipat kecil untuk nelpon. Harganya sama 27.500 won untuk 5 hari. Masalahnya saya takut repot mengembalikan wifi router-nya saat penerbangan pulang karena penerbangan kami pagi, takut terburu-buru dan malah mengganggu proses check in dan boarding. Standar di semua negara, kalau beli sim card diminta paspor buat difotokopi atau di-scan petugasnya.

Beres beli simcard, kami antri di CU (alfamart-nya Korea selatan) untuk mengisi T money gratisan dari LGU tadi serta beli baru 1 buat saya. Beli baru harganya 4.000 won, lalu masing-masing kartu saya isi 20.000 won untuk naik subway atau bis atau belanja di makanan di CU. Pas beres belanja, eh liat ada sekotak strawberry yang ukurannya besar sekali. Langsung deh dibeli, harganya 6.500 won (kali 13 jadinya 84.500 rupiah). Strawberry-nya segar dan tidak asem. 
Kami malam ini menginap di Incheon Airport Residence Numberone Guest. Belinya di Agoda. Kamar nomor 603 bagus dan luas. Betah rasanya. Untuk sampai ke sini, kita harus naik ke lantai 3 dulu (ke lantai check in keberangkatan) lalu keluar lewat Exit 3 dan menunggu di Free Shuttle Bus Stop. Kita akan turun di halte ketiga yaitu International Bussiness Centre (setelah Halte hotel Hyatt).
Masuk ke bangunan Hotel Hue lalu naik lift ke lantai 2, pencet bel kamar nomor 203. Nanti akan keluar mbak-mbak resepsionisnya. Saya serahkan print out voucher kamar, langsung dikasih kartu bertuliskan nomor kamar, nomor kunci pintu, dan aturan kamar. That’s it! Ga minta paspor dll. Katanya kalau mau check out ya langsung check out saja. Efisien sekali ya. Di kamar tidak ada welcoming drink berupa air mineral jadi kalau mau minum ya masak sendiri pakai teko pemanas air atau beli di CU di samping hotel. Karena suhu dingin, saya prefer masak air keran lalu diminum hangat-hangat buat menghangatkan badan.


Kita akan dikasih tahu cara menuju hotel oleh adminnya. Sangat menolong sekali.
Suasana kamar hotelnya. 






Beberapa aturan di kamar hotel ini.

Hari pertama kami isi dengan berpindah hotel dari hotel dekat bandara Incheon ke Hotel Peter Cat Insadong. Kenapa pilih hotel ini? karena lokasinya dekat dengan stasiun subway dan beberapa istana yang wajib didatangi.

Dari hotel, kami berjalan kaki menuju Istana Gyeongbokgung. Jalan kaki kurang lebih 20 menit. Hotel ini sebenarnya sangat dekat dengan istana Deoksugung, tapi kami mengincar istana yang utama dulu.
Penjaga gerbang depan Gyeongbokgung

Bagian dalam Istana Gyeongbokgung yang sepi.

Tiket masuk Istana Gyeongbokgung
Dari Istana Gyeongbokgung, kami menuju daerah Itaewon untuk mencari restoran halal yang banyak di daerah tersebut. Untuk malam pertama, kami memilih restoran Makan, yang kami dapat review-nya dari berbagai blog di internet. Menunya hanya ada 4-5 makanan saja, tapi rasanya enak dan porsinya besar. Saya suka Jajangmyeon-nya.
Restoran halal di Itaewon, namanya Makan.

Chicken apa gitu namanya. Lengket manis, mestinya beli yang pedes biar lebih mantap.

Jajangmyeon enak dan halal.
Jadi hari pertama cuma ke 2 tempat ini, badan masih beradaptasi dengan cuaca dingin jadi ga berani terlalu capek.

Hari kedua saya membatalkan niat ke Nami Island karena jauh dan juga tidak terlalu menarik buat kami yang sudah berumur ini. Palingan di sana cuma foto-foto buat masuk media sosial.
Jadi, hari kedua kami ke Myeongdong buat lihat-lihat toko kosmetik di sana. Ga belanja banyak, cuma lihat-lihat aja.
Jajaran toko kosmetik di Myeongdong.Gaya doang, belanja kagak hehehe

Numpang foto sama boneka Line yang besar ini, tapi ga belanja apa-apa.

Lalu kami ke kantor pos Seoul yang kebetulan kami lewati. Saya mengirim 2 kartu pos: satu untuk anak saya dan satu untuk keponakan. Saya kirim tanggal 11 Maret 2019 dan sampe hari ini tanggal 07 Mei 2019, kartu posnya belum sampe.

Kantor pos Seoul

Kotak pos yang imut dan lucu
Dari daerah Myeongdong, kami naik Subway menuju ke gerbang Dongdaemun (Heunginjimun gate).
Dongdaemun gate

Pas mau pulang, malah ngeliat ada pasar yang rame, kami malah belanja di Dongdaemun market. Beli stroberi, beli mainan anak, beli botol minum bentuk lego sama beli suvenir. Kita juga nemu toko baju yang jual pakaian musim dingin, jadi aja beli celana berlapis bulu dengan harga 10.000 won saja.

Tertarik lihat dagangan ikan
belanja di toko yang jual aneka barang lucu seperti botol minum, kotak makan, sumpit karakter, dll.
Nama toko yang menurut saya jual suvenir-suvenir lebih murah dari Myeongdong.


Malamnya kami ke Itaewon lagi, makan di restoran halal di sekitar sana. 

Restoran halal Muree di daerah Itaewon. Masakannya enak!
Ramyeon-nya porsi besar!

Mesjid Seoul

Tampak samping

Kami lanjut jajan kue ikan 1.000 won dapat 4 kue. kue ikannya ada isi kacang merah ada juga yang isi selai vanila gitu. Saya suka yang isi kacang merah.



Hari ketiga kami isi kembali dengan berjalan kaki menuju Jongmyo Shrine yang lokasinya dekat dengan hotel, sayang tempatnya tutup di hari Selasa. Saya yang salah karena lupa ngecek. Beberapa tempat wisata di Seoul punya jadwal tutup yang beda-beda. Jadi, cek internet dulu ya sebelum datang jauh-jauh.

Lalu kami lanjut jalan kaki menyusuri jalan kecil di sisi Jongmyo Shrine, dan muncul di seberang Istana Deoksugung. 

Cafe bunga ini cantik sekali. 

Mural di jalan kecil samping Jongmyo Shrine.

Kami ga masuk kali ini, cuma foto-foto di depannya saja.
Istana Deoksugung


Lalu kami jalan kaki lagi menuju Istana Unhyeonggung di dekat Istana Gyeongbokgung. Kebetulan ada beberapa pohon yang sudah mekar bunganya. Yeay...sudah mulai spring ternyata, meskipun masih malu-malu karena di tempat wisata lain pohonnya masih meranggas semua.
Istana Unhyeongung

Spring is on!

Suasananya korea banget.

Selanjutnya kami jalan kaki lagi ke lapangan besar di depan istana Gyeongbokgung, yang ada patung raja besar itu. Lalu kami ke Itaewon lagi untuk solat di Mesjid Seoul dan makan malam di restoran halal bernama Muree (lagi). Kali ini menunya galbitang.



Beberapa suvenir dan belanjaan saya selama di Seoul:
Masker Etude House lagi promo: beli 10 gratis 10.

Magnet korea murah. Harganya 4000 won satu papan itu.

Korean ginseng tea isi 100 sachet buat oleh-oleh

Badan capek diminumin teh ginseng panas...mantap!





Komentar

Postingan Populer